Elektronegativitas atau keelektronegatifan (Simbol: χ) adalah sebuah sifat kimia yang menjelaskan kemampuan sebuah atom (atau lebih jarangnya sebuah gugus fungsi) untuk menarik elektron (atau rapatan elektron) menuju dirinya sendiri pada ikatan kovalen. [1] Konsep elektronegativitas pertama kali oleh Linus Pauling pada tahun 1932 sebagai
4. Alkana bereaksi dengan substansi halogen. 5. Senyawa alkana rantai panjang bisa mengalami eliminasi yaitu penghilangan atom dan gugus atom. C. Rumus dan Tata Nama Alkana. Rumus umum alkana yaitu CnH2n+2, misalnya atom C ada 1, maka atom H pada senyawa alkana yaitu 2(1)+2 = 4 buah. Sehingga rumus molekulnya menjadi CH4.
2. Mengulangi percobaan dengan menggunakan air brom sebagai pengganti air klor. Halogen 79 f Kelompok 3 b) Reaksi dengan besi (II) sulfat 1. Memasukkan 3 mL larutan besi (II) sulfat ke dalam masing- masing dua tabung reaksi. Ke dalam salah satu tabung reaksi menambahkan 3 mL Cl2 (aq) dan yang lainnya 3 mL air.
Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat non polar, dengan demikian gaya tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana diketahui, gaya dispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa molekul (Mr ).
Gen berfungsi sebagai pembawa informasi genetik. Informasi genetik tersebut berupa asam nukleat dengan urutan basa nitrogen tertentu. Gen yang satu dan lainnya di dalam kromosom memiliki fungsi yang berbeda seperti mengekspresikan sifat yang berbeda.
Dari dua reaksi tersebut dapat disimpulkan tentang reaksi antara halida dan halogen sebagai berikut. Bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak diatas nya dalam sistem periodik unsur, maka halida tersebut akan mengalami oksidasi menghasilkan halogen . sebalik nya, halogen akan mengalami reduksi menjadi halida.
.
diketahui pernyataan tentang halogen sebagai berikut